Pages - Menu

Senin, 08 Juli 2013

Pakan Unggas dan Ikan


SELAIN diekstrak untuk keperluan pembuatan obat herbal, cacing tanah juga dapat diolah menjadi pakan unggas dan pakan ikan (pellet). Mengingat banyaknya peternak unggas dan pembudidaya ikan di Indonesia, pengolahan cacing menjadi bahan pakan ini memiliki prospek cerah.
Di samping kaya protein (50-72 %), cacing tanah juga mengandung beberapa asam amino yang sangat penting bagi unggas seperti arginin (10,7 %), tryptophan (4,4 %), dan tyrosin (2,25 %). Ketiga asam amino ini jarang ditemui pada bahan pakan lainnya.
Oleh karena itu, cacing tanah memiliki potensi baik untuk mengganti tepung ikan dalam ransum unggas dan dapat menghemat pemakaian bahan dari biji-bijian sampai 70 persen. Meski demikian, penggunaan cacing tanah dalam ransum unggas disarankan tidak lebih dari 20 % total ransum.
Pemanfaatan cacing tanah untuk ransum unggas relatif mudah. Bisa diberikan dalam bentuk segar, atau dijadikan tepung cacing untuk dicampurkan bersama bahan-bahan penyusun ransum unggas lainnya seperti jagung, dedak, konsentrat, dan sebagainya.
Pellet Ikan
Untuk membuat pellet ikan, bahan-bahan yang dipersiapkan adalah telur ayam yang telah direbus (diambil kuningnya saja), tepung kanji, terigu, dedak, dan tepung cacing. Semua bahan ditimbang, sesuai dengan analisis bahan. Sedangkan peralatan yang digunakan adalah alat penggiling tepung, alat penggiling daging, dan baskom.
Sebelumnya, kita mesti mengolah dulu cacing segar menjadi tepung. Caranya, cacing segar dipisahkan dari medianya, kemudian dicuci dan dibilas dengan air bersih, serta ditimbang.
Cacing ditebar di atas seng, kemudian dijemur di bawah terik matahari selama sehari. Jika sudah kering, cacing dapat dibuat menjadi tepung dengan menggunakan penggiling tepung. Tepung cacing ditimbang dan siap digunakan.
Jika ingin membuat pellet dengan kadar protein 35%, maka formula ransumnya terdiri atas tepung cacing (47 %), telur ayam (20 %), dedak (18 %), terigu (14 %), dan kanji (1 %). Campurkan semua bahan, kemudian diaduk hingga merata. Tambahkan air hangat secukupnya hingga adonan menjadi liat.
Tapi ingat, jangan terlalu banyak memberi air, karena dapat mengurangi daya simpannya.
Adonan yang sudah liar bisa dicetak dengan mesin penggiling daging, sehingga menghasilkan pellet basah yang panjangnya seperti mi. Pellet yang masih basah dipotong (misalnya sepanjang 0,5 cm) sehingga membentuk butiran-butiran.
Karena masih mengandung air, pellet dijemur dulu di bawah terik matahari, sampai kering sehingga dapat disimpan dalam waktu lama. Sekarang pellet sudah jadi dan siap digunakan. Kalau mau dijual, masukkan ke kantong plastik dengan bobot tertentu. (Dudung AM-32)

http://suaramerdeka.com

Jumat, 05 Juli 2013

Manfaat ( khasiat ) Cacing kalung


Waktu itu hari selasa 1minggu sebelum bulan ramadhan 2012. tanpa terasa waktu menjelang sore hari dan akupun bersiap-siap untuk pulang kerja dan berhayal tentang anaku yang imut-imut.. hehee
tanpa disadari keringat dingin bercucuran di sekujur tubuhku.. selang berapa lama aku merasakan kepala ku mulai pusing dan badan terasa panas yg cukup hebat,  karena merasa biasa saja maka aku hanya minum obat warung yang dibelikan istriku tercinta.. sik asikk..( Manfaat ( khasiat ) Cacing kalung )
Setelah makan akupun tidak lama minum obat .. dan akukun tertidul 30 menit kemudian, selang 3 jam aku terbangun dan aku merasakan panas tubuhku makin tinggi dan itu berlanjut selama 4 hari. Akupun dibawa  kerumamah sakit terdekat dan diberi obat sakit kepala dan penurun panas jg antibiotik dan beberapa obat yg lain yang aku kurang tau itu.( Manfaat ( khasiat ) Cacing kalung ) selang beberapa hari setelah obat tersebut habis panas dan pusing kepala juga di tambah sakit dan pegel pegel dibadan makin menjadi, kondisi badankupun makin menurun, untuk berjalan ke kamar kecil saja aku hampir tidak kuat. Akhirnya akupun dibawa ke klinik terdekat dan kali ini aku di cek darah, ternyata aku di vonis tifus oleh dokter klik tersebut dan aku dibekali obat yg cukup banyak kurang lebih untuk 7 hari kedepan x 7 jenis obat x 3x makn setiap hari sesudah makn... Haddduuuhhhh.
waktu berlalu 7 hari kemudian dan keadaankupun masih sama.. aku dianjurkan oleh beberapa orang tua dan teman-temanku untuk makan obat tradisional dan salah satunya obat alami yaitu CACING KALUNG.
Sungguh mencengangkan selang 3 hari setelah aku mengkonsumsi cacing kalung badanku sangat ringan dan terasa enak tenagaku mulai pulih dan akupun merasa mulai sehat kembali.( Manfaat ( khasiat ) Cacing kalung )
Cacing kalung atau dalam bahasa ilmiahnya Pheretima aspergillu, telah dipercaya oleh masyarakat Indonesia tentang keampuhannya menyembuhkan penyaki Tifus.
Dari 1800 spesies cacing (piogama.ugm.ac.id), hanya dua spesies cacing yang sering dijadikan obat tradisional, Yaitu Cacing Eropa atau Introduksi (Lumbricus rubellus) dan Cacing Kalung atau Long(Pheretima aspergillum).
Dalam kasus penyakit tifus, ekstrak cacing tanah bisa bekerja dari dua sisi, yaitu membunuh bakteri penyebabnya sekaligus menurunkan demamnya.( Manfaat ( khasiat ) Cacing kalung )
Lalu apa yang menyebabkan kita terkena dengan penyakit tifus?
Tifus adalah suatu penyakit infeksi bakterial akut yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi. Di Indonesia penderita tifus atau disebut juga demam tifoid cukup banyak, tersebar di mana-mana, ditemukan hampir sepanjang tahun, dan paling sering diderita oleh anak berumur 5 sampai 9 tahun. Kurangnya pemeliharaan kebersihan merupakan penyebab paling sering timbulnya penyakit tifus. Pola makan yang tidak teratur dan menyantap makanan yang kurang bersih dapat menyebabkan timbulnya penyakit ini.( Manfaat ( khasiat ) Cacing kalung )
Bakteri Tifoid ini dapat ditemukan di dalam tinja & air kencing, untuk melihatnya tentu saja harus memakai mikroskop karena bakteri tidak dapat dilihat langsung dengan mata kita.
Makanya kita dianjurkan untuk mencuci tangan sampai bersih sebelum makan, karena bisa saja tangan kita penuh dengan bakteri tifoid ini. Selain kita sendiri yang dapat menyebarkan bakteri ini, ada faktor lain yang dapat mengantarkan bakteri ini masuk kedalam pencernaan kita, siapa lagi kalo bukan “si lalat nakal”. Lalat adalah serangga yang menyukai tempat kotor dan bersih, kita lihat saja disekeliling kita mungkin ada satu atau dua lalat yang lewat didepan mata kita.( Manfaat ( khasiat ) Cacing kalung )
Bagaimana lalat ini dapat menyebarkan bakteri tifoid?, setelah lalat hinggap di atas tinja atau tempat kotor lalu hinggap di atas makanan kita. Kita makan makanan yang telah berisi bakteri tifoid, maka masuklah bakteri tersebut kedalam pencernaan kita dan mulai melakukan serangan terhadap pertahan tubuh kita. Mungkin saja bakteri ini hancur dalam perjalanannya karena pertahanan tubuh kita kuat, namun apabila pertahanan tubuh kita sedang down maka terseranglah kita dengan yang namanya penyakit tifus.( Manfaat ( khasiat ) Cacing kalung )
Bagaimana gejala awal Penyakit Tifus?
Gejala penyakit ini datang secara bertahap, 1-2 minggu biasanya penderita merasakan sakit kepala, nyeri sendi, sakit tenggorokan, sembelit, demam,  penurunan nafsu makan dan nyeri perut. Ada juga sebagian penderita merasakan sakit ketika kencing, batuk atau keluar darah dari hidung. Segeralah berobat apabila sudah mengalami gejala diatas, atau segera minum ramuan cacing kalung buatan sendiri.
Hati-hati apabila tidak segera diobati, takut-takutnya terjadi komplikasi yang dapat menyebabkan penderita meninggal. Banyak penderita yang mengalami perdarahan usus. Biasanya perdarahan terjadi pada minggu ketiga, nyeri perut yang hebat karena isi usus menginfeksi ronga perut (peritonitis). Pneumonia bisa terjadi pada minggu kedua atau ketiga dan biasanya terjadi akibat infeksi pneumokokus (meskipun bakteri tifoid juga bisa menyebabkan (pneumonia), Infeksi kandung kemih dan hati, Infeksi darah (bakteremia) kadang menyebabkan terjadinya infeksi tulang (osteomielitis), infeksi katup jantung (endokarditis), infeksi selaput otak (meningitis), infeksi ginjal (glomerulitis) atau infeksi saluran kemih-kelamin. Pada sekitar 10% kasus yang tidak diobati, gejala-gejala infeksi awal kembali timbul dalam waktu 2 minggu setelah demam mereda.( Manfaat ( khasiat ) Cacing kalung )
Bagaimana cara mengobatinya?
Kalau untuk obatnya, silahkan tanyakan kepada doktor spesialis yang menangani kasus tifus, saya hanya akan memberikan sedikit tips bagaimana membuat ramuan dengan bahan dasar cacing kalung.
Bahan per ½ gelas atau 100cc:
·        Cacing kalung (bisa dicari di tanah yang lembab) 5 ekor.
·        Telur ayam kampung/telur bebek 1 biji,
·        Madu 2 Sendok Makan
·        Pegagan (Antanan) secukupnya.
Pengolahan:
1.     Cuci cacing kalung sampai bersih, buang kotorannya sehingga yang tersisa hanya kulitnya saja. Blender sampai halus dengan Pegagan kalau perlu dikasih air sedikit saja hanya untuk membantu ketika proses blender. Kalau nggak punya blender di tumbuk saja sampai halus atau pinjem tetangga.:)
2.     Untuk telur ayam/bebek, ambil hanya kuning telurnya saja, kocok sampai keliatan membusa, ketika di kocok masukan cacing campur pegagan yang telah halus tadi, lalu tambahkan juga madu, tambah air hangat sedikit.
Manfaat:
-           Cacing kalung; untuk membunuh bakteri tifoid dan menurunkan panas
-          Telur; berisi protein untuk menambah tenaga
-          Madu; berisi banyak vitamin untuk memperkuat pertahanan tubuh
-          Antanan; menghangatkan tubuh.
Selamat makan cacing kalung ya buat yang lagi terserang penyakit TIFUS.. Semoga lekas sembuh AMIN.( Manfaat ( khasiat ) Cacing kalung )

Selasa, 01 Januari 2013

JENIS-JENIS CACING



Sebagai pemula yang sedang mencari  tahu mengenai dunia peternakan cacing tanah / budidaya cacing tanah pasti yang sering di tanyakan mengenai hal jenis cacing tanah, Lho apa bedanya cacing tanah pada umumnya?

Dan yang sering mereka bayangkan dan angankan memang cacing tanah alam / liar yang hidup di kebun pekarangan rumah dan sebagainya. Hal ini wajar karena belum tahu ilmu pengetahuanya saja.
Sebenarnya hal rasa ingintahu dan penasan tinggi inilah yang akan mendampingi kesuksesan budidaya cacing tanah ini, kenapa demikian? karena semangat, pikiran positif dan rasa ingin tahu untuk belajar dan terus belajar ini lah yang akan menentukan.

Cacing yang selama ini kita ketahui secara awam tenyata memiliki banyak jenis. Terlebih untuk dibudidaya, jenis cacing tanah yang dipilih tergolong lebih spesifik. Berikut ini ada jenis-jenis cacing tanah yang menjadi pilihan untuk budidaya. 

Eisenia fetida 


Ukuran tubuh cacing ini berkisar antara 7-8 cm dan berwarna coklat kemerahan dengan segmen berwarna cerah sehingga biasa disebut cacing Tiger atau cacing merah. Tubuhnya berbentuk silindris dan gerakannya lamban. Cacing ini biasanya ditemukan pada tumpukan bahan organik, sampah rumah tangga, atau di bawah batang pisang yang membusuk. Cacing ini juga termasuk dalam cacing budidaya dari Eropa yang cukup terkenal karena ketahanannya hidup di temperatur 18 - 27°C 

Lumbricus rubellus 


Lumbricus rubellus atau cacing ekor kuning merupakan jenis cacing asal Eropa yang paling banyak dibudidayakan dan biasa digunakan dalam industri farmasi, kosmetik, pakan hewan, serta konsumsi bagi manusia. Cacing yang biasa hidup di atas permukaan tanah ini memiliki ukuran tubuh yang kecil dengan panjang 8 - 14 cm. Warna tubuh pada bagian punggung berwarna cokelat cerah hingga ungu kemerahan, perut berwarna krem, serta ekor kekuningan. Bentuk tubuh membulat dengan panjang agak memipih. Gerakannya lamban dan memiliki kadar air dalam tubuh sekitar 70-78%. 

Eudrilus eugeniae / African Nighctwler


Cacing yang disebut African Nightcrawler ini biasa dibudidayakan untuk diambil kascingnya. Cacing yang berwarna merah keunguan ini hanya dapat hidup di temperatur 24-30°C namun mempunyai kemampuan reproduksi yang tinggi. Cacing African Nightcrawler mempunyai ukuran tubuh lebih besar dari cacing ekor kuning dan bisa mencapai panjang 20 cm. 

Perionyx exavatus / cacing kalung



Cacing ini merupakan cacing lokal yang bentuknya seperti kalung sehingga biasa disebut cacing kalung. Ukuran tubuhnya relatif lebih besar dibandingka dengan jenis cacing tanah lainnya. Bentuk tubuhnya membulat, berwarna coklat keunguan, dan sedikit kelabu. Cacing ini biasa hidup di sekitar kotoran ternak dan di bawah batang pisang yang membusuk.  

Pheretima sp/ cacing koot

Cacing lokal yang memiliki warna tubuh kuning kecoklatan, gerakannya lamban, dan melingkar jika tubuhnya disentuh ini biasa disebut cacing koot. Ukuran tubuh cacing ini sedikit lebih pendek dari cacing kalung. Cacing ini biasanya digunakan sebagai umpan pancing

Metaphire Longa 

Cacing ini memiliki warna tubuh berwarna hitam dan memiliki segmen nyata seperti sisik. Ukuran tubuhnya lebih besar jika dibandingkan dengan jenis cacing lokal lainnya dan bisa mencapai panjang 1,5 meter. Cacing yang biasa disebut cacing sondari ini seringkali terlihat menaiki batang pohon pada malam hari dan mengeluarkan suara lengkingan.  

Tubifex sp. 


Cacing sutera memiliki tubuh yang kecil, lunak, dan lembut seperti sutra. Cacing ini berukuran sekitar 1-2cm dan senang hidup berkelompok. Cacing sutera dapat ditemukan pada saluran air atau kubangan air berlumpur yang bergerak perlahan. Cacing sutera biasa digunakan untuk pakan ikan hias atau bibit ikan karena kandungan proteinnya yang tinggi.

Mau beternak cacing tanah? jangan lupakan cara dan prosedur budidaya cacing yang benar, Baca selanjutnya